Mulai Sidang, Mas Bechi Dibela 10 Kuasa Hukum, Siap Siap Publik Kaget Banyak Keanehan Lho

 


Terdakwa kasus dugaan pencabulan santriwati di Ponpes Shiddiqiyyah Ploso Jombang, M Subchi Azal alias Mas Bechi bin Much Muchtar Mu’thi telah membentuk Tim Pembela untuk sidang yang akan digelar Senin 18 Juli 2022 di PN Surabaya.

Tim hukum Mas Bechi menilai proses hukum klien mereka banyak keanehan di sana sini. Makanya tim hukum siap bertarung menguji dakwaan jaksa.

Bagaimana ya keanehan atau kejanggalan proses hukum Mas Bechi, yuk simak yuk keterangan tim penasehat hukum bestie Hopers.

Mas Bechi telah menunjuk tim kuasa hukum untuk membelanya dalam proses hukum kasus dugaan pencabulan santriwati.

Tim Pembela yang ditunjuk ada 10 Advokat yaitu Agus Sugihono, Diyah Hartati Ningsih, Gede Pasek Suardika, Rio Ramabaskara, Fuad Abdullah, Andi Syamsul Bahri, Abdul Basit, Dion Leonardo KS, Finarto, dan Riyadi Slamet.

Kesepuluh advokat dari beberapa daerah itu akan mendampingi Gus Bechi menghadapi dakwaan JPU.

“Ya benar, Gus Bechi sudah membentuk Tim Hukum untuk membela hak dan martabat hukumnya di PN Surabaya, ” kata Rio Ramabaskara, salah satu Tim Pembela dalam keterangan tertulisnya dikutip Hops.ID, Senin 18 Juli 2022.

Rio mengatakan selama ini peradilan opini yang terbangun sangat dahsyat menghancurkan nama baik dan reputasi Terdakwa dan Ponpes yang diasuh Kyai Muchtar Mu’thi tersebut. Nyaris tidak ada ruang untuk meluruskan fakta yang sebenarnya terjadi.

Ia meyakini, kasus yang sampai membawa Gus Bechi menjadi pesakitan itu sarat dengan rekayasa dan sangat lemah fakta-fakta hukumnya.

“Namun kami belum bisa bicara banyak, karena menunggu dan menghormati tahapan pembacaan Dakwaan dari JPU dulu,” kata Rio.

Publik bakal kaget
Rio menjelaskan, publik akan kaget jika usai dakwaan dibacakan, lalu dicerna dengan akal sehat maka banyak kejanggalan di dalamnya.

“Usai sidang akan kami jelaskan keanehan keanehan. Termasuk juga pelimpahan tahap dua yang tidak wajar dilakukan dini hari, dan dari kejaksaan ke pengadilan hingga memindahkan sidang dari Jombang ke Surabaya pakai Surat Keputusan MA nomor 170/KMA/SK/V/2022. Semua serba kilat dan kesannya sudah dikonsolidasikan lebih dulu,” ujar Fuad Abdullah, anggota Tim Pembela lainnya.

Fuad Abdullah menegaskan tim penasehat hukum akan bela habis habisan Bechi dalam persidangan ini.

“Kita Tim Penasihat Hukum Terdakwa akan sangat serius melakukan uji terhadap Pembuktian materiil dari Dakwaan Penuntut umum yang tentunya bahannya adalah dari hasil penyidikan Penyidik Kepolisian,” kata dia.

Sidang Gus Bechi terdaftar dalam perkara pidana di PN Surabaya Nomer 1361/pid.B/2022/PN.SBY. Dan sidang perdana akan membacakan Dakwaan JPU Nomor Reg. Perkara: PDM-339/M.2.25/VII/2022.
Kasus ini menarik perhatian publik karena polisi harus mengerahkan ratusan personel masuk ke dalam Ponpes dan mendapat perhatian luas masyarakat lewat liputan media yang massif.***

Tak hanya cabul, Mas Bechi anak Kiai Jombang diduga lakukan hal ini untuk genjot omzet pabrik rokok miliknya

Kasus dugaan pencabulan Mas Bechi anak Kiai Jombang telah menjadi sorotan banyak pihak.

Banyak hal miris dari kasus dugaan pencabulan yang dilakukan Mas Bechi anak Kiai Jombang.

Selain lokasi kejadian dan latar belakang, proses penangkapan Mas Bechi anak Kiai Jombang pun tuai perhatian.

Beberapa kali gagal ditangkap, pihak Kepolisian sampai harus menurunkan ribuan aparat gabungan untuk mengepung pesantren Mas Bechi.

Kini satu hal miris kembali terungkap tentang Mas Bechi.

Memiliki pabrik rokok, sosok pria bermata bulat itu diduga menggunakan cara yang tak kalah bejatnya.

Semua bermula dari cuitan Twitter dari akun @PartaiSocmed yang kerap memberitakan info-info yang membuat heboh.

“Salah satu bisnis yang masih tersisa adalah pabrik rokok ST (Sehat Tentrem),” tulis akun tersebut di awal, seperti dikutip Hops.ID, Senin, 11 Juli 2022.

“Dan demi menggenjot omzet dan kesehatan kantongnya, maka para santri dan santriwati didorong untuk merokok,” imbuhnya.

Lalu akun itu pun ‘mencolek’ official akun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).

“Tolong @YLKI_ID ikut memantau ini, benar gak sih ada rokok yang bikin sehat?,” ungkapnya.

Rupanya rokok sehat Tentrem memang sudah familiar di Jawa Timur.

Tak sedikit netizen yang mengenal merek rokok milik Mas Bechi tersebut.

“Oh punya si Bechi toh Tentrem, edaan,” ungkap akun rio.ronggol***.

Informasi yang banyak tersebar di media, Mas Bechi akhirnya menyerahkan diri ke Polda Jawa Timur.***

Drama penangkapan MSAT, kisruh dengan santri hingga sederet aksi Kiai Jombang diduga tutupi kasus Mas Bechi

Sebelum resmi disergap, upaya penangkapan tersangka kekerasan seksual Moch Subchi al Tsani (MSAT) atau Mas Bechi, anak Kiai Jombang diwarnai aksi dramatis.

Pasalnya sang ayah, yang merupakan Kiai di pesantren Shiddiqqiyah, dinilai mencoba menutupi kasus kekerasan seksual yang dilakukan anaknya, Mas Bechi.

Seperti upaya penangkapan tanggal 3 juli 2022, yang akhirnya gagal. Karena saat itu Kapolres Jombang AKBP Nur Hidayat diusir oleh ayah tersangka yang menyebut kasus ini hanyalah fitnah.

Tak hanya itu, massa yang terdiri dari simpatisan serta santri pondok pesantren Shiddiqqiyah juga sempat memblokade pintu masuk pesantren.

Para simpatisan Mas Bechi dan Kiai Jombang itu menghalang-halangi pihak kepolisian untuk melakukan penangkapan.

Menurut keterangan Kabis Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, pihaknya telah mengamankan simpatisan serta santri sebanyak tiga truk usai terjadi kericuhan dalam upaya penangkapan tersangka.

“Kami tadi sempat memilah-milah dan kami sudah angkut tiga truk (simpatisan) belum kita data jumlahnya,”ucap Kombes Pol Dirmanto, seperti dikutip Hops.ID dari laman Suara pada Jumat, 8 Juli 2022.

Tak hanya blokade yang dilakukan santri, Kiai Jombang juga diduga melakukan sederet aksi demi menutup-nutupi kasus kekerasan seksual yang menyeret anaknya.

Melalui beredarnya unggahan yang diduga bukti-bukti sang Kiai mencoba menutup kasus kekerasan seksual yang menyeret anaknya.

Seperti sebuah thread yang diunggah oleh akun twitter @Partaisocmed yang menunjukan bagaimana pesantren Shiddiqiyyah berupaya membelokkan narasi bahwa kasus yang menyeret Mas Bechi adalah upaya kriminalisasi pesantren.

Salah satunya adalah poster yang berisikan seruan agar seluruh pesantren di Indonesia berhati-hati atas kasus kriminalisasi terhadap pesantren.

“Saat ini, pesantren Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah losari Ploso Jombang, Jawa Timur sedang mengalami rekayasa kasus kriminalisasi pesantren. Musuh-musuh Islam sudah bergerak untuk menghancurkan benteng-benteng pertahanan Islam,” tulis poster tersebut.

Tak hanya soal poster, beredar juga video ceramah sang Kiai yang kemudian ramai disoroti karena menyerukan perlawanan dengan kekerasan. Seruan perlawanan ini diduga merujuk pada kasus kekerasan seksual yang dilakukan MSAT.

“Berita lawan berita, pengacara lawan pengacara, kekerasan lawan kekerasan,” bunyi potongan video ceramah Kiai MM.

Sebelum akhirnya mas Bechi ditangkap, Kiai MM sempat menjanjikan akan mengantarkan anaknya sendiri kepada kepolisian.

Hal itu diungkap dalam sebuah video yang dikutip dari laman Pikiran Rakyat. “Ya nanti saya antar ke sana,” ucap Kiai MM kepada kapolres Jombang.

Sampai kemudian, Mas Bechi atau MSAT menyerahkan diri pada Kamis, 7 Juli 2022 sekitar pukul 23.35 WIB. ***

Duh, penangkapan Mas Bechi anak kiai Jombang pelaku pencabulan diiringi teriakan takbir para santri

Usai sudah drama penangkapan Mas Bechi atau Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) oleh pihak kepolisian.

Mas Bechi yang menjadi DPO beberapa kali gagal diamankan polisi karena adanya faktor termasuk penghadangan.

Kini, Mas Bechi berhasil dibekuk Polisi setelah menerjunkan petugas gabungan.

Meskipun sudah menurunkan ribuan petugas gabungan, polisi tetap mengalami kesulitan untuk menciduk Mas Bechi.

Kawasan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah di Jombang yang jadi lokasi persembunyian pelaku dijaga ketat oleh para santri.

Direkam oleh seorang warga, terlihat proses pengepungan pesantren oleh aparat yang diterjunkan.

“Makin banyak, makin banyak, semakin banyak yang masuk. Posisi beliau ada di teras,” ucapnya, dilansir Hops.ID dari Instagram @terangmedia, Kamis, 7 Juli 2022.

Polisi yang terus bergerak juga terlihat melakukan pendekatan persuasif untuk menghindari bentrokan.

Hingga akhirnya tersiar Mas Bechi telah berhasil diciduk Polisi.

Dikawal ketat, anak kiai ini terlihat mengenakan kopiah hitam dan baju muslim yang berwarna sama.

Video ini pun ramai dikomentari oleh netizen yang memantau kasus pencabulan tersebut.

“Please kiai / Pondok Pesantren, kalo salah jangan dilindungi, bisa ngerusak citra Islam,” ungkap akun @jfd4**.

“Sedih banget terdengar sayup suara Takbir untuk orang yang terbukti salah,” sahut akun @aufa.***.

“Jangan kasih ampun Pak,” ketus akun @***gembahkung.***

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel